Apa yang Anda lakukan jika menemukan teman Anda meninggal dunia di kediamannya? Anda akan mungkin menelepon keluarganya atau yang termudah adalah menghubungi polisi. Jika telah menelepon polisi, maka Anda tidak akan menyentuh apapun sambil menunggu polisi tiba di tempat kejadian.
Namun, entah apa yang ada di dalam pikiran Robert Young dan Mark Rubinson, dua pria asal Denver, Colorado, AS. Keduanya menemukan teman mereka Jeffrey Jarrett dalam keadaan meninggal dunia di kediamannya pada 27 Agustus lalu. Bukannya menelepon keluarga atau polisi, kedunya malah membawa jenazah Jarrett berkeliling kota sebelum melaporkan kematian itu ke polisi.
Keduanya kini menghadapi sidang karena polisi menuduh mereka melakukan tindak kriminal melecehkan jenazah. Kisahnya berawal saat Young dan Rubinson memenuhi undangan teman mereka Jarrett untuk menginap di kediaman Jarret. Pernyataan itu disampaikan keduanya ke pihak kepolisian.
Saat tiba, keduanya malah menemukan Jarrett dalam kondisi telah meninggal dunia. Tahu Jarret meninggal, keduanya tidak memanggil polisi. Kedua orang ini malah kemudian membawa jenazah Jarrett dan didudukkan di bangku belakang mobil milik Rubinson.
Keduanya lalu pergi makan di restoran tempat Rubinson bekerja. Usai makan keduanya melanjutkan acara jalan-jalannya ke bar Teddy T dan Sam No 3. Tak berhenti di situ, keduanya masih melanjutkan perjalanan dengan mampir makan malam di restoran Viva Buritto lalu menonton tari telanjang di Shotgun Willie.
Di Shotgun Willie, kedua orang ini bahkan menarik uang tunai sebesar 400 dolar Amerika dari rekening almarhum Jarrett. Belum diketahui dari mana keduanya memperoleh nomor PIN ATM milik Jarrett.
Keduanya lalu tetap berada di Shotgun Willie hingga tempat itu akan tutup sekitar pukul 4.00 pagi dan saat itulah keduanya baru melaporkan kematian Jarrett ke polisi. Polisi yang tiba di kediaman Jarrett, langsung menahan keduanya dengan tuduhan pencurian identitas, melakukan perbuatan kriminal dan menganiaya jenazah.
Juru bicara kepolisian Denver, Sonny Jackson, mengatakan insiden itu sebagai sebuah kejahatan yang aneh sekaligus kesialan.
"Semua orang tak menginginkan situasi ini terjadi pada mereka yang dicintai. Anda tentunya berharap mereka menghormati orang yang sudah meninggal," kata Jackson sebagaimana dikutip BBC Indonesia.
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kematian Jarrett , antara lain mencoba mencari kemungkinan almarhum meninggal karena keracunan. Saat ini, kedua teman Jarrett sudah dibebaskan dengan uang jaminan. Namun keduanya harus menghadiri sidang yang dijadwalkan pada akhir September atau awal Oktober.
[unikaja.com]
Namun, entah apa yang ada di dalam pikiran Robert Young dan Mark Rubinson, dua pria asal Denver, Colorado, AS. Keduanya menemukan teman mereka Jeffrey Jarrett dalam keadaan meninggal dunia di kediamannya pada 27 Agustus lalu. Bukannya menelepon keluarga atau polisi, kedunya malah membawa jenazah Jarrett berkeliling kota sebelum melaporkan kematian itu ke polisi.
Keduanya kini menghadapi sidang karena polisi menuduh mereka melakukan tindak kriminal melecehkan jenazah. Kisahnya berawal saat Young dan Rubinson memenuhi undangan teman mereka Jarrett untuk menginap di kediaman Jarret. Pernyataan itu disampaikan keduanya ke pihak kepolisian.
Saat tiba, keduanya malah menemukan Jarrett dalam kondisi telah meninggal dunia. Tahu Jarret meninggal, keduanya tidak memanggil polisi. Kedua orang ini malah kemudian membawa jenazah Jarrett dan didudukkan di bangku belakang mobil milik Rubinson.
Keduanya lalu pergi makan di restoran tempat Rubinson bekerja. Usai makan keduanya melanjutkan acara jalan-jalannya ke bar Teddy T dan Sam No 3. Tak berhenti di situ, keduanya masih melanjutkan perjalanan dengan mampir makan malam di restoran Viva Buritto lalu menonton tari telanjang di Shotgun Willie.
Di Shotgun Willie, kedua orang ini bahkan menarik uang tunai sebesar 400 dolar Amerika dari rekening almarhum Jarrett. Belum diketahui dari mana keduanya memperoleh nomor PIN ATM milik Jarrett.
Keduanya lalu tetap berada di Shotgun Willie hingga tempat itu akan tutup sekitar pukul 4.00 pagi dan saat itulah keduanya baru melaporkan kematian Jarrett ke polisi. Polisi yang tiba di kediaman Jarrett, langsung menahan keduanya dengan tuduhan pencurian identitas, melakukan perbuatan kriminal dan menganiaya jenazah.
Juru bicara kepolisian Denver, Sonny Jackson, mengatakan insiden itu sebagai sebuah kejahatan yang aneh sekaligus kesialan.
"Semua orang tak menginginkan situasi ini terjadi pada mereka yang dicintai. Anda tentunya berharap mereka menghormati orang yang sudah meninggal," kata Jackson sebagaimana dikutip BBC Indonesia.
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kematian Jarrett , antara lain mencoba mencari kemungkinan almarhum meninggal karena keracunan. Saat ini, kedua teman Jarrett sudah dibebaskan dengan uang jaminan. Namun keduanya harus menghadiri sidang yang dijadwalkan pada akhir September atau awal Oktober.
[unikaja.com]
0 komentar:
Posting Komentar