Rabu, 05 Oktober 2011

Antara Cinta Dan Kentut Dalam Puisi




CINTA dan KENTUT tidak bisa ditahan, keduanya bisa menjadi lega bila terlaksana.

CINTA tertahan = Sengsara, KENTUT ditahan = Menderita

Kalau CINTA dan KENTUT keras bersuara, tentu perasaan kita lega.

CINTA terkesan malu-malu tapi mau, KENTUT bikin malu-maluin baunya.

CINTA tanpa rasa, bukan CINTA namanya, KENTUT tak berbau, bukan KENTUT namanya.

CINTA itu rapuh, KENTUT itu bau.

CINTA itu halus, KENTUT itu virus.

CINTA diam-diam membuat orang mabuk kepayang, KENTUT diam-diam membuat orang mabuk kepalang.

CINTA bagi kebanyakan orang muda, 'Ahhh, CINTA monyet...!'KENTUT didepan banyak orang, 'Sialan, monyet lu...!'

CINTA dan KENTUT sama-sama sering dicari:Kalau sudah CINTA: 'Dimana engkau duhai kekasih?'Kalo sudah KENTUT: 'Siapa nih yang KENTUT? Hayoo, ngaku gak...?!!!'

CINTA berlebih membuat orang terbuai, KENTUT berlebih membuat orang terkulai.

CINTA menyatukan persepsi, KENTUT menyatukan emosi.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons